Dalam program ini, peserta PSL dibagi menjadi beberapa kelompok yang berfokus pada isu masyarakat adat dan perubahan iklim, media dan jurnalisme, kewirausahaan, serta perempuan dan politik. Kunjungan dilakukan ke berbagai lokasi dan institusi, termasuk Kantor Kampung Holtekamp, Kampung Kayo Pulau, Media Jubi, dan Forum Jurnalis Perempuan Papua.
Salah satu temuan utama dalam kegiatan ini adalah dampak signifikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kampung Holtekamp terhadap masyarakat setempat. Warga melaporkan polusi udara yang menyebabkan gangguan pernapasan dan pencemaran air yang memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Minimnya respons dari pihak terkait mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan langkah advokasi lebih lanjut.
Di Kampung Kayo Pulau, peserta bertemu dengan masyarakat adat yang berbagi pengalaman dalam mempertahankan identitas budaya dan menghadapi tantangan perubahan iklim. Kampung ini menjadi salah satu penerima sampah terbesar di Kota Jayapura, yang berdampak pada kesehatan dan lingkungan.
Selain itu, kelompok media dan jurnalisme mendapat wawasan berharga dari jurnalis senior terkait pentingnya pemberitaan yang akurat dan berbasis riset. Para peserta diajarkan teknik wawancara, penulisan berita, serta cara menghadapi tantangan dalam dunia jurnalisme.
Dalam bidang kewirausahaan, peserta bertemu dengan pengusaha perempuan yang sukses membangun bisnis berbasis produk lokal Papua. Diskusi ini menyoroti pentingnya inovasi, ketahanan dalam bisnis, dan dukungan terhadap perempuan pengusaha.
Sementara itu, kelompok perempuan dan politik mengadakan diskusi dengan pemimpin perempuan di Papua terkait peran perempuan dalam kebijakan publik. Mereka membahas strategi peningkatan partisipasi perempuan dalam politik dan tantangan yang dihadapi dalam struktur pemerintahan.
Dengan berakhirnya program Leaders for Leaders, peserta PSL diharapkan dapat menerapkan wawasan dan pengalaman yang diperoleh untuk memperkuat peran mereka sebagai pemimpin di komunitas masing-masing. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mendorong kepemimpinan perempuan Papua yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
