17 Oktober 2025, Pemerintah Provinsi Papua sedang melakukan berbagai persiapan dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dengan visi “Transformasi Papua Baru yang Maju dan Harmonis.” Proses ini menekankan pentingnya memasukkan visi, misi, dan janji kampanye Gubernur terpilih ke dalam kebijakan pembangunan yang terukur, serta memastikan keselarasan dengan semangat percepatan pembangunan di Tanah Papua.
Sebagai persiapan, Pemerintah Provinsi Papua melalui Bapperida Provinsi bersama mitra kolaborasi seperti SKALA, JERAT Papua, UNICEF dan PD Institute menginisiasi Pra Musrenbang Tematik GEDSI (Gender dan Inklusi Sosial). Organisasi-organisasi ini menjadi tim fasilitator yang bertugas mempersiapkan dan melaksanakan dengan fokus pada pemberdayaan kelompok rentan seperti Orang Asli Papua (OAP), perempuan, masyarakat adat, penyandang disabilitas, anak muda, dan kelompok marjinal lainnya.
Tujuan utama Pra Musrenbang Tematik GEDSI adalah untuk memastikan partisipasi bermakna kelompok rentan dalam proses perencanaan pembangunan. Hal ini penting karena pelaksanaan Musrenbang sebelumnya belum sepenuhnya memberikan ruang aman dan setara bagi mereka. Dengan pendekatan afirmatif melalui Musrenbang Tematik GEDSI, pemerintah ingin menjamin agar kebutuhan, aspirasi, dan kontribusi kelompok rentan benar-benar terakomodasi dalam RPJMD Papua.
Rapat persiapan Tim Fasilitator yang dilaksanakan di Kantor Baperrida Provinsi ini dimaksudkan untuk menyamakan pemahaman, membangun kesiapan konseptual dan teknis, serta menyiapkan instrumen fasilitasi. Hasil yang diharapkan meliputi kesepahaman peran tim, pembagian tugas berdasarkan tema GEDSI, penyusunan rencana teknis Musrenbang, penyepakatan alat bantu fasilitasi yang sensitif terhadap konteks lokal, serta kesiapan logistik dan komunikasi di lapangan agar Musrenbang berjalan efektif, inklusif, dan sesuai dengan nilai sosial-budaya Papua.
Sebagai persiapan, Pemerintah Provinsi Papua melalui Bapperida Provinsi bersama mitra kolaborasi seperti SKALA, JERAT Papua, UNICEF dan PD Institute menginisiasi Pra Musrenbang Tematik GEDSI (Gender dan Inklusi Sosial). Organisasi-organisasi ini menjadi tim fasilitator yang bertugas mempersiapkan dan melaksanakan dengan fokus pada pemberdayaan kelompok rentan seperti Orang Asli Papua (OAP), perempuan, masyarakat adat, penyandang disabilitas, anak muda, dan kelompok marjinal lainnya.
Tujuan utama Pra Musrenbang Tematik GEDSI adalah untuk memastikan partisipasi bermakna kelompok rentan dalam proses perencanaan pembangunan. Hal ini penting karena pelaksanaan Musrenbang sebelumnya belum sepenuhnya memberikan ruang aman dan setara bagi mereka. Dengan pendekatan afirmatif melalui Musrenbang Tematik GEDSI, pemerintah ingin menjamin agar kebutuhan, aspirasi, dan kontribusi kelompok rentan benar-benar terakomodasi dalam RPJMD Papua.
Rapat persiapan Tim Fasilitator yang dilaksanakan di Kantor Baperrida Provinsi ini dimaksudkan untuk menyamakan pemahaman, membangun kesiapan konseptual dan teknis, serta menyiapkan instrumen fasilitasi. Hasil yang diharapkan meliputi kesepahaman peran tim, pembagian tugas berdasarkan tema GEDSI, penyusunan rencana teknis Musrenbang, penyepakatan alat bantu fasilitasi yang sensitif terhadap konteks lokal, serta kesiapan logistik dan komunikasi di lapangan agar Musrenbang berjalan efektif, inklusif, dan sesuai dengan nilai sosial-budaya Papua.
